Mus Mulyadi ( Layu Sebelum Berkembang )

Mus Mulyadi ( lahir di SurabayaJawa Timur14 Agustus 1945 ) adalah penyanyi keroncong Indonesia. Ia bahkan mendapat julukan sebagai si "Buaya Keroncong". Beberapa lagunya yang menjadi hit antara lain, "Kota Solo", "Dinda Bestari", "Telomoyo", dan "Jembatan Merah". Ia pernah menjadi anggotaFavourite Band. Istrinya juga seorang penyanyi, Helen Sparingga, dan adiknya juga menjadi penyanyi pop & Jazz Mus Mujiono di era 80-an.
Sebelum terjun sebagai penyanyi, ia terlebih dulu menjadi pelatih band Irama Puspita yang kemudian berubah menjadi nama Dara Puspita. Mus kemudian mendirikan grup band Arista Birawa pada tahun 1964. Ia pemegang bas dan merangkap sebagai vokalis bersama Sonata Tanjung. Bersama Arista Birawa, Mus Mulyadi menelurkan satu album yang diproduksi PT Demita Record pada tahun 1965.
Bersama tiga rekannya, mereka meninggalkan Surabaya dan nekat mengadu nasib ke Singapura pada tahun 1967. Setelah sempat menjadi pengangguran, Mus belajar menciptakan lagu dan muncullah lagu "Sedetik Dibelai Kasih", "Jumpa dan Bahagia", hingga terkumpullah 10 lagu. Ia kemudian menawarkan karya-karyanya itu kepada Live Recording Jurong tahun 1969. Di Singapura, Mus berhasil mendapatkan uang 2.800 dollar Singapura untuk dua LP (piringan hitam).
Setelah mengantungi uang, Mus Mulyadi dan tiga rekannya kembali ke Tanah Air. Pada tahun 1971 ia rekaman solo di Remaco diiringi kelompok A. Riyanto, Empat Nada Band. A. Riyanto kemudian mengajaknya bergabung dengan Empat Nada dan jadilah Favourite Band. Mereka lalu rekaman di Musica. Lahirlah lagu: "Cari Kawan Lain", "Angin Malam", "Seuntai Bunga Tanda Cinta", "Nada Indah". Kaset ini ternyata meledak dan Mus Mulyadi kemudian dibuatkan lagu berbahasa Jawaoleh Is Haryanto berjudul "Rek Ayo Rek".
Mus kemudian mencoba menyanyikan lagu keroncong pop, ternyata hasilnya luar biasa dan meledak di mana-mana, seperti lagu Kr. Dewi Murni. Kasetnya laku keras. Setelah itu, julukan "buaya keroncong" pun melekat padanya. Saat show ke luar negeri seperti Belanda atau Amerika, ia dikenal sebagai The King of Keroncong.
Pada akhir tahun 1970-an ia mencoba menyanyikan lagu dangdut/melayu, dan sempat berduet dengan pedangdut asal Surabaya senior, Ida Laila. Beberapa lagu duetnya dengan Ida Laila, seperti Suara Hati dan Bunga Dahlia, populer diputar di radio.
Tentang cengkoknya yang sangat khas, Mus Mulyadi berujar, "Modal saya cuma berani berimprovisasi. Saya itu punya feeling, biasanya orang kalau dari fa ke mi atau mi ke fa, itu kan hanya dua tangga nada, saya bisa enam tangga nada. Saya berani memainkan tangga nada," begitu kiat si "buaya keroncong" yang telah merilis 80 album keroncong ini

Lagu - Lagu Keroncong 
Judul Lagu :
 Judul Lagu :

Terima kasih telah mengunjungi blog ini semoga anda puas dengan sajian yang saya berikan sekaligus menambah koleksi lagu lagu anda ( Anaktaeng Blogspot )

Udhin Beat
Makassar
082 190 433 123


Sumber https://lagump3apaaja.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel